Tanpa aku menahan napas, tubuhku menegang saat jarak di antara kami hampir tak bersisa. Matanya yang tajam menatapku, seolah menantangku untuk menolak. “Rigen, jangan macam-macam,” bisikku, suaraku bergetar. Dia hanya menyeringai kecil, jemarinya yang kuat tetap mencengkeram pinggangku. "Bukankah kamu menyukai adegan romantis? Aku hanya memastikan kau mendapatkan pengalaman yang lebih nyata," katanya, suaranya rendah dan menggoda. Aku mencoba mengelak, tapi dia semakin mendekat. Bibirnya hampir menyentuh milikku, membuat jantungku berdebar kencang. Aku tahu dia sengaja bermain-main denganku, menguji batas kesabaranku. Berusaha tetap tegar, aku menjawab. "Rigen, kami tunangan Selena. Kau seharusnya tidak melakukan ini," kataku, mencoba menyadarkannya. Mata Rigen sedikit menyipit, dan tiba-tiba, dia menjauhkan wajahnya. Aku hampir menghela napas lega, tapi kemudian dia berbicara dengan nada penuh bahaya. "Kamu benar," katanya sambil menatapku dalam. "Tapi kamu juga istriku
Last Updated : 2025-05-28 Read more