Semua Bab Ketika Mantan Jadi Kakak Posesif: Bab 1 - Bab 5

5 Bab

Bab 1 - Dia Kembali

"Victor, aku mau kita putus." Pernyataan Vella bagai bom yang meledakkan seisi hati pria itu menjadi kepingan hancur."Apa?" Keterkejutan melanda Victor dengan ekspresi tercengang. Wajahnya memucat seketika."Kita sudah berhubungan selama tiga tahun, dan kau ingin kita putus? Jangan bercanda! Ini bukan April mop!" Victor tidak bisa menerima dengan lapang dada. Kemarahan menguasai wajahnya yang mengeras menahan emosi."Maaf, Victor. Aku pikir aku tidak bisa bersamamu lagi." Penegasan Vella membuktikan perkataannya yang serius."Tapi, kenapa?" Matanya menunjukkan kekecewaan yang mendalam. Victor bertanya dengan suara nyaris tercekat."Aku sudah bosan padamu. Kuharap kau baik-baik saja. Selamat tinggal, Victor." Vella berbalik pergi. Langkahnya yang menjauh, seakan membawa energi kehidupan Victor.Victor ambruk dengan lemas di tanah.Ironisnya, hari ini adalah hari yang Victor siapkan untuk berlutut di hadapan Rachel dengan penuh cinta sambil menyerahkan cincin. Namun, kini kotak belud
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-30
Baca selengkapnya

Bab 2 - Stepbrother

Ucapan Victor menggantung di udara, menciptakan gelombang ketegangan yang langsung menjerat Vella.“Kau tidak penasaran kenapa kariermu tiba-tiba merosot setelah kita putus?”Dunia Vella seakan berhenti sejenak. Napasnya tercekat, dan untuk sesaat, ia tidak bisa berkata apa-apa.Victor masih menatapnya, menikmati keterkejutannya seperti seseorang yang dengan sengaja menjebak mangsanya.“Apa maksudmu?” Vella akhirnya berhasil membuka suara, meskipun suaranya terdengar lebih lemah dari yang ia harapkan.Victor mengangkat bahu dengan santai, seolah pertanyaannya barusan bukanlah sesuatu yang besar. “Aku hanya bertanya. Bukankah itu hal yang menarik? Kau dulu cukup menjanjikan sebagai model. Lalu, tiba-tiba agensimu memutus kontrak. Iklan-iklan yang seharusnya menampilkan wajah cantikmu tiba-tiba memilih model lain. Bahkan beberapa perusahaan yang dulu sangat ingin bekerja sama denganmu… berubah pikiran.”Vella merasakan darahnya mengalir dingin. Dia ingat semua itu dengan jelas.Setahun
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-30
Baca selengkapnya

Bab 3 - Terjebak

Vella berjalan keluar dari ballroom dengan langkah cepat, membiarkan suara pesta yang masih bergema di belakangnya perlahan menghilang. Tangannya mengepal di sisi tubuhnya, pikirannya kacau.Victor.Pria itu bukan hanya kembali, tetapi kini memiliki tempat yang tidak bisa dihindari dalam hidupnya. Saudara tiri? Seperti lelucon buruk yang diciptakan semesta untuk mengurungnya kembali dalam jeratan masa lalu.Ia butuh udara.Mendorong pintu balkon yang terbuka, Vella menghirup napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Udara malam yang dingin menyentuh kulitnya, sedikit memberikan ketenangan.Tapi ketenangan itu hanya bertahan beberapa detik."Apa kau melarikan diri dariku, Vella?"Suara itu membuat tubuhnya menegang.Vella menutup matanya sejenak sebelum berbalik. Victor berdiri di ambang pintu balkon, memandangnya dengan ekspresi santai, tetapi matanya menyala dengan sesuatu yang sulit dijelaskan."Aku hanya butuh udara," jawabnya, berusaha terdengar netral.Victor melangkah keluar,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-30
Baca selengkapnya

Bab 4 - Jeratannya

Vella mencoba mengabaikan sensasi mencekam yang menjalar di tubuhnya saat Victor berdiri begitu dekat, senyumannya samar tetapi matanya penuh makna tersembunyi.“Kau tampak tegang,” ucapnya lembut, jemarinya nyaris menyentuh pipi Vella sebelum gadis itu mundur selangkah.“Aku hanya terkejut,” kata Vella, suaranya berusaha terdengar datar.Victor mengangkat alisnya, seolah mengejek. “Terkejut karena aku kembali? Atau karena kau akhirnya menyadari bahwa kau tidak bisa lepas dariku?”Jantung Vella berdebar lebih kencang. Ia tidak boleh terjebak dalam permainan ini.“Aku sudah melupakanmu, Victor.”Victor tertawa pelan, ekspresinya tampak menghibur diri. “Kau benar-benar ingin aku percaya itu?”Vella tidak menjawab. Ia memilih untuk pergi, melangkah melewati Victor. Namun, sebelum ia bisa menjauh, Victor menangkap pergelangan tangannya. Tidak terlalu kuat, tetapi cukup untuk menghentikannya.“Sebaiknya kau bersiap, Vella,” bisiknya dekat di telinganya. “Aku akan memastikan kau tidak perna
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-30
Baca selengkapnya

Bab 5 - Dekapannya

"Kau terlihat takut,” ujar Victor akhirnya, suaranya dalam dan tenang.“Tentu saja aku takut! Kau tidak bisa seenaknya masuk ke rumahku seperti ini!”Victor menyeringai samar. “Aku tidak pernah membutuhkan izin, Vella.”Tangannya perlahan merogoh saku, lalu mengeluarkan sebuah kunci duplikat.Darah Vella membeku. “Dari mana kau mendapatkan itu?” suaranya bergetar.Victor memutar kunci di jarinya dengan santai. “Kau seharusnya tahu aku selalu punya kunci.”Jantung Vella berdegup kencang, ia segera meraih ponselnya di saku gaun, berniat menelepon seseorang—tapi ponselnya dengan cepat direbut Victor lalu melemparnya ke sofa.Vella terkejut. Ia mendongak. Seketika tenggorokannya tercekat.Victor menatapnya dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Ada kelembutan, tapi juga kegelapan yang mengintai di balik matanya. Ia melangkah lebih dekat, membuat Vella semakin terdesak ke tembok. “Kenapa kau selalu mencoba menjauh dariku?” bisiknya, jemarinya terangkat dan menyentuh rambut Vella dengan lemb
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-30
Baca selengkapnya
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status