“Maaf, mungkin ada kesalahpahaman,” ucap Elara pelan. Ia tahu, membicarakan suaminya bukan hal yang perlu ia lakukan. “Itu tidak penting juga, kan, siapa pemiliknya? Kita tidak bekerja di sana,” lanjutnya sembari tertawa kecil. “Iya sih, tidak penting juga,” sahut Amanda santai. “Bagi kita yang penting itu belanja.”Elara mengangguk, “Iya.”Keduanya kembali menatap layar tablet di pangkuan Amanda.“Kau tahu, aku benar-benar iri padamu,” ujar Amanda tiba-tiba. “Sugar baby yang punya sugar daddy super kaya.”Elara terkekeh singkat. “Sugar baby? Aku janda, bukan sugar baby.”"Oh iya, aku lupa.” Dari layar tablet Amanda beralih ke Elara. “Tapi harus kuakui, uang memang bisa mengubah seseorang. Dan sebagai sesama wanita, aku akui kau cantik.”Elara tersenyum getir. “Mbak Alessia sangat cantik. Meskipun awalnya karena pernikahan bisnis, pasti Ryota sangat mencintainya.”"Mungkin." Amanda mengangkat bahu. “Kakakku langsung hamil setelah menikah dengannya," imbuhnya sembari tertawa kecil,
Terakhir Diperbarui : 2025-09-13 Baca selengkapnya