"Jadi kamu mafia atau koruptor?" Elara kembali mencecar Ryota dengan pertanyaan yang sama. "Apapun itu, keduanya sama-sama tidak benar." Ryota menghentikan langkahnya, dan berbalik menatap Elara lama. "Lalu?" “Itu dosa besar,” ucap Elara mantap. "Lalu?" Ryota mengulang, dingin. Istrinya itu, dengan polosnya, hampir menebaknya dengan benar. “Jika benar, saya tidak bisa menerima apapun lagi dari kamu,” tegas Elara. “Saya mau mencari pekerjaan di tempat lain saja.” Ryota diam sesaat sebelum bertanya, “Maksudmu, kau ingin bercerai?” “Tidak, tapi saya harus menghidupi diri saya sendiri,” balas Elara. Ryota mendekati Elara, tatapam tajamnya mengunci tatapan Elara. “Kau yakin bisa mendapatkan pekerjaan di luar sana?” Mata Elara berkaca-kaca, namun tidak goyah. “Saya yakin, di mana ada keyakinan di situ ada jalan.” Ryota tertawa kecil, "Kau pikir akan bertemu orang baik yang menawarkanmu pekerjaan sebelum kau benar-benar jadi gelandangan?" “Gelandangan?” Elara mengerutkan alis, he
Last Updated : 2025-06-06 Read more