Hati Nindia menghangat saat memikirkan Arjuna. Kakaknya bisa kembali ke ibu kota dengan selamat, tidak ada hal yang lebih baik dari itu.Namun, ketika hari itu tiba dan Nindia melihat Arjuna lagi, dia merasakan aura berjarak yang kental darinya. Pemuda itu duduk di atas kuda dengan ekspresi acuh tak acuh, jauh berbeda dengan Arjuna sebelumnya.Arjuna mengenakan jubah hitam berpola emas, sabuk berukir sutra, serta mahkota emas bertakhtakan giok yang memberikan kesan mulia, tetapi juga tak tergapai. Kudanya melaju dalam ritme teratur, membuatnya tampak penuh kuasa.Sebelumnya, Arjuna tidak memancarkan perasaan mengintimidasi seperti ini. Sekarang, dia memberikan kesan sangat jauh dari jangkauan, seolah-olah orang lain hanyalah semut yang tidak berarti.Ketika Arjuna meliriknya, Nindia merasa hatinya tertohok. Kakaknya ini pasti sangat patah hati hingga menjadi sedingin ini. Mata gadis itu segera memerah.Ketika melihat Annisa turun dari kereta, Nindia langsung terbelalak. Dia hampir tida
Read more