All Chapters of Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan: Chapter 411 - Chapter 420

Awalnya, Annisa berasumsi bahwa setelah kembali ke ibu kota, Arjuna akan sering ke Kediaman Ranadipa untuk mengunjungi ayahnya.Namun, ternyata pertemuan ayahnya dan Arjuna lebih sering terjadi di Kediaman raja atau saat Annisa masih di akademi.Di sisi lain, Talita beberapa kali datang ke kediaman dan menunjukkan perhatian besar padanya. Hal ini membuat Annisa berpikir bahwa dirinya cukup disukai.Masalah asmara adalah makanan sehari-hari bagi Yanuar. Bagaimana mungkin dia tidak tahu isi hati Annisa? Dia berkata sambil tersenyum, "Kak Arjuna silakan mengobrol dengan Nona Annisa."Arjuna membalas dengan tenang, "Dulu Nona Annisa masih anak-anak, tapi sekarang dia sudah dewasa. Batasan antara pria dan wanita harus dijaga. Sebagai seorang pemuda, bagaimana mungkin aku mengobrol dengannya?"Andai Ainun mendengar kata-kata Arjuna ini, dia pasti sudah memakinya munafik. Saat bersama Eli, mana pernah pemuda itu ingat soal batasan?Arjuna begitu tergila-gila pada Eli. Bahkan jika Eli memintan

Arjuna mengucapkan semua itu dengan nada datar. Namun, dia sama sekali tidak menyembunyikan rasa tidak sabarnya.Hati Annisa hancur berkeping-keping. Dia berkata, "Aku pergi ke Surtara demi Kak Arjuna.""Apa kepergianmu memberiku kemudahan? Apa kamu menyelamatkanku atau memberiku kesempatan untuk membalikkan keadaan?" cecar Arjuna dengan lugas.Tidak. Kenekatan Annisa ke Surtara dengan mengorbankan studi hanya merugikan dirinya sendiri, sama sekali tidak membawa manfaat apa pun pada Arjuna. Bagi Arjuna, tindakan impulsif Annisa yang mengabaikan reputasi Kediaman Ranadipa sama sekali tidak berguna.Meski ada kalanya Eli bertindak gegabah, dia memiliki tujuan yang jelas, yaitu menyelamatkan Keshwari. Dia pernah secara impulsif berpura-pura bertunangan dengan Fazaira, cucu Prawoto. Namun, sebelumnya dia sudah memastikan bahwa Prawoto mampu menyelamatkan Keshwari.Arjuna tidak mengakuinya, tetapi sebenarnya dia khawatir kalau Eliska benar-benar akan menikahi Fazaira. Saat itu, dia merasa s

"Hari itu mungkin nggak akan pernah tiba," kata Eliska."Kalau begitu, aku nggak akan menikah seumur hidup. Asalkan bisa berada di sisimu, itu sudah cukup," balas Arjuna acuh tak acuh.Hanya saja, Arjuna tidak akan begitu murah hati seperti Pradipta. Dia tidak mungkin bisa rela membiarkan Eliska menikah dengan orang lain.Pikir Eliska, jika Talita mendengar ini, dia mungkin akan jatuh pingsan karena terkejut. Katanya, "Aku nggak memaksa Putra Bangsawan melakukan itu.""Aku sukarela," sahut Arjuna. Usai berkata demikian, dia mendongak dan memandang ke arah Pradipta berdiri.....Tidak jauh dari sana, Pradipta telah berbalik dan berjalan pergi. Dia memahami Arjuna dengan baik. Dari kata-katanya saja, dia tahu apakah Arjuna tulus atau tidak.Saat ini, Arjuna sangat tulus mencintai Eliska. Tidak ada lagi yang perlu Pradipta khawatirkan. Hanya saja, sekarang dia tidak bisa lagi dekat dengan Eli.Eli-nya .... Tidak ada seorang pun yang tahu bahwa gadis itu adalah Eli-nya. Dia adalah istri ya

Pradipta berkata dengan nada tenang, "Maaf, aku nggak bisa menjawab setiap rasa penasaran Putra Bangsawan."Arjuna tidak bertanya lebih banyak. Boleh jadi dia sudah memiliki spekulasi dalam hatinya, mungkin juga tidak. Mungkin dia telah menghubungkan beberapa petunjuk.Pradipta tidak peduli pada pemikiran Arjuna atau spekulasinya. Yang terpenting adalah dia tulus mencintai Eliska.Arjuna tampaknya juga tidak terlalu peduli pada identitas Pradita. Dia berkata, "Aku hanya merasa agak bingung. Karena Tuan Pradipta nggak ingin membahasnya, aku juga nggak memaksa."Pradipta tidak tinggal lebih lama. Berhubung dia minum cukup banyak alkohol, kali ini dia tidak berkuda pulang.Kusir kediaman sudah menunggu di depan gerbang Kediaman Adipati. Ketika Pradipta sudah duduk di kereta, si kusir berkata sambil terkekeh, "Nona Eliska mengantar Tuan."Keduanya sudah bertunangan. Semua orang di Kediaman Bramantya sangat gembira. Bahkan kusir itu pun menggoda tuannya dengan riang.Pradipta terdiam dan ra

Selain undangan untuk bertamu dari Kediaman Raja Kawiswara, Eliska juga beberapa kali menerima undangan Gita.Eliska memahami sifat Gita yang selalu butuh disanjung orang. Saat ini dia sedang merajuk pada orang-orang Kediaman Pradaya, jadi dia pasti merasa tidak nyaman di sana. Jika bukan karena amarah di hati, dia tidak akan berulang kali mengundang Eliska datang.Memang ada beberapa gadis di Kediaman Pradaya, tetapi Gita mungkin tidak menganggap serius mereka, apalagi memandang mereka sebagai orangnya sendiri. Dia tidak akan bisa terbuka pada para gadis itu.Eliska pun mengajak Rumi mengunjungi Kediaman Pradaya. Keduanya kebetulan berpapasan dengan Buala yang hendak meninggalkan kediaman. Wajah muramnya menegang sesaat, lalu dia menyapa mereka sambil lalu.Eliska dan Rumi bertukar pandang, bisa menebak apa yang terjadi. Sepertinya suami istri itu baru bertengkar hebat. Akan tetapi, ketika mereka bertemu Gita, dia terlihat ceria bermain bersama anak-anaknya.Gita memiliki seorang putr