Suasana kantor pagi itu terasa lebih sibuk. Para staf berlalu-lalang membawa map, tablet, dan segelas kopi yang hampir tak tersentuh. Di lantai eksekutif, ketegangan tampak meresap hingga ke udara. Proyek Andana menjadi topik utama, dan semua mata tertuju pada departemen keuangan.Di sudut ruangan Rio, Anya kembali dengan posisi kerja yang sama, punggung tegak, mata menatap layar, jari-jari menari di atas keyboard. Meski sudah terbiasa dengan pekerjaan berat, atmosfer di ruangan itu tetap menekan. Namun, ada satu hal yang sedikit mengubah ritme hari ini, cangkir teh hangat yang selalu tersedia di mejanya, tanpa ia minta.Pertama kali, ia mengira itu kebetulan. Kali kedua, ia mulai curiga. Kali ketiga, ia tahu itu bukan inisiatif Kevin. Hanya satu orang yang mungkin cukup peduli untuk memperhatikan, namun terlalu gengsi untuk mengakui.Pagi itu, Rio melirik Anya dari balik layar monitornya. Gadis itu sedang mencatat, keningnya berkerut. Dia tampak lelah, namun ti
Last Updated : 2025-05-05 Read more