Dari Hutang Jadi Cinta

Dari Hutang Jadi Cinta

last updateLast Updated : 2025-05-28
By:  PipipiiiUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
27Chapters
125views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Anya, lulusan ekonomi dari desa, terpaksa menjadi jaminan atas hutang lima ratus juta rupiah ayah tirinya, Darman, kepada CEO Pratama Land, Rio Pratama. Ia dipaksa tinggal dan bekerja sebagai pelayan di apartemen mewah Rio. Setiap hari adalah perjuangan bagi Anya. Rio memperlakukannya dengan dingin, merendahkan statusnya, dan menegaskan kekuasaannya 24 jam penuh, bahkan memanggilnya di tengah malam untuk perintah sepele hanya untuk menegaskan kontrol. Kilas balik mengungkap Darman memaksa Anya setuju demi keselamatan ibunya yang sakit-sakitan.

View More

Chapter 1

1

Mobil hitam berhenti di depan lobi gedung tinggi, memantulkan cahaya kota. Anya keluar, menggenggam koper tua yang asing di tengah gemerlap ini. Ia berasal dari desa terpencil, jauh dari kenyataan yang keras. Gelar ekonominya? Tak lebih dari sekadar kertas.

Dunia yang kini ia pijak adalah milik Rio Pratama, CEO Pratama Land. Nama yang bergema di balik skandal dan kesepakatan gelap. Ia ada di sini bukan karena pilihan, tapi karena kesepakatan busuk yang dibuat Darman, ayah tirinya, yang korupsi lima ratus juta rupiah.

Di lobi marmer yang berkilau, seorang wanita paruh baya telah berdiri tegak menunggu. Namanya Marta, pelayan setia Rio. Raut wajahnya tanpa ekspresi seolah setiap geraknya telah dilatih untuk tidak menyampaikan apa pun selain tugas.

Mata Marta menyapu Anya dari ujung kepala hingga koper tuanya. "Anda Anya?" tanyanya dengan suara datar.

"Ya, saya Anya," jawab Anya, suaranya sedikit tercekat. Ia merasa seperti sedang dinilai, dan ia tahu ia gagal dalam penilaian itu.

"Ikuti saya," kata Marta singkat, lalu berbalik dan berjalan menuju lift. "Tuan Rio menunggu."

Lift naik tanpa suara, namun tekanan di dadanya makin nyata. Lantai demi lantai berlalu. Ia tak sedang menuju tempat tinggal, tapi sebuah jeruji mewah yang dibungkus kesepakatan gelap dan nama besar Rio Pratama.

Pintu apartemen terbuka perlahan. Ruangan itu luas, tapi tak ada kehangatan disana. Perabotan minimalis bergaya modern tampak seperti dipilih oleh katalog, bukan oleh hati. Seperti hotel mewah yang tak pernah berniat jadi rumah.

Marta melangkah tanpa bicara, lalu menunjuk satu pintu. “Ini kamar Anda,” katanya. Sebuah ruang kecil dengan kamar mandi pribadi. Seperti sisa ruang yang disisihkan, bukan disediakan.

Anya melirik sekilas ke dalam kamar yang terasa sempit dan dingin itu. "Baik," ucapnya pelan.

"Seragam Anda ada di lemari," katanya singkat. "Ganti sekarang. Tuan Rio ingin Anda di ruang kerjanya. Segera."

Di kamar kecil yang sunyi, Anya menatap seragam abu-abu, mengingat impian yang dulu ia punya. Menjadi analis keuangan kini terasa jauh, tergantikan oleh pekerjaan sebagai pelayan. Penghinaan itu menyakitkan, namun tekadnya semakin menguat. Ia ada di sini karena Darman, tapi ia bertahan untuk ibunya.

Setelah berganti pakaian, Anya mengikuti Marta lagi. Mereka berhenti di depan pintu kayu besar. Ruang kerja Rio. Jantung Anya berdebar. Di balik pintu itu, ada pria yang mengendalikan hidupnya.

Marta mengetuk dan membuka pintu. "Tuan, Nona Anya sudah datang," lapor Marta.

"Biarkan dia masuk," suara Rio terdengar dari dalam.

Anya melangkah masuk. Ruangan itu dipenuhi buku dan meja kerja besar. Di belakang meja, duduklah Rio Pratama. Tinggi, berwajah tegas, dan matanya... mata gelap yang tajam dan dingin. Tanpa emosi. Hanya sorot yang menilai, sinis. Aura kekuasaan dan ketidakpedulian menyelimutinya.

Rio menatap Anya tanpa bicara, seperti memeriksa barang. "Jadi... Anya," suaranya dalam, tenang, tapi penuh otoritas. "Kau di sini. Sesuai kesepakatanku dan Darman."

Dia berdiri, berjalan mendekat. "Darman berhutang padaku. Lima ratus juta." Nadanya datar, seperti sedang membahas laporan bisnis. "Dia bilang kau akan 'bekerja' untuk melunasinya. Atau setidaknya, sebagai jaminan."

Rio mengampiri tanpa suara dan berhenti hanya sejengkal dari Anya. Tatapan matanya dingin, penuh penilaian. “Cum laude dari jurusan ekonomi, ya?" katanya dengan senyum sinis. "Sayang sekali, kepintaranmu tak cukup untuk menghindar dari seragam pelayan ini."  

Ejekannya halus namun menusuk, membuat Anya merasa darahnya mendidih. Tanpa menunggu respons, dia melanjutkan, nada bicaranya seperti palu vonis. “Kerjamu di sini sederhana. Melayani. Tak usah bertanya soal jadwal. Anggap waktumu sekarang milikku.”

Rio bersandar di kursinya dengan angkuh, namun pandangannya tetap terkunci pada Anya, "Jangan pernah keluar tanpa izinku. Jangan bicara pada siapapun. Dan yang terpenting..." Suaranya merendah, penuh peringatan. "Jangan pernah mencoba menipuku. Jangan pernah mengkhianatiku. Aku punya caraku sendiri menangani pengkhianat." Kata terakhir diucapkannya dengan penekanan dingin, penuh beban pribadi.

Tatapan Anya tidak goyah. Ia menahan semua ketakutan di balik mata yang dingin. Ia tak akan memberi Rio kepuasan melihatnya lemah. Darman yang menyeretnya ke sini, tapi dia yang akan menentukan bagaimana semuanya berakhir.

"Saya mengerti, Tuan Rio," ucapnya, suaranya tegas, tanpa gentar.

Rio mengangguk. "Bagus. Marta akan memberi detail tugasmu. Kau boleh pergi."

Anya keluar dari ruangan itu. Marta sudah menunggu. Pintu tinggi apartemen mewah ini adalah penjara barunya. Tapi di dalamnya, Anya bertekad menemukan kekuatan untuk bertahan, dan mungkin, kelak, kunci kebebasan.

Di ruang kerjanya, Rio menatap kosong ke luar jendela. Pikirannya pada tatapan mata Anya yang tak gentar. Gadis yang kini dalam genggamannya. Dan tak akan ada pengkhianatan yang luput dari hukumannya.

Marta memimpin Anya keluar dari ruang kerja Rio, wajahnya tetap datar, namun ada sesuatu dalam langkahnya yang sedikit lebih santai, seolah memberi ruang bagi Anya untuk bernapas. Ia membawa Anya ke area dapur terbuka yang luas dan modern. Peralatan stainless steel berkilauan dengan sempurna, seakan memperingatkan tentang standar tinggi yang harus dipenuhi.

"Ini dapur," kata Marta tanpa ekspresi. "Pastikan tempat ini selalu bersih. Tuan Rio tidak mentolerir kekacauan, sekecil apa pun."

Marta menjelaskan dengan cepat dan efisien, menunjukkan letak peralatan pembersih, bahan dapur, dan cara kerja alat-alat canggih tanpa banyak basa-basi. "Pembersih ini untuk stainless steel, ini untuk lantai marmer," ujarnya sambil menunjuk. "Mesin cuci piring ini otomatis, tapi pastikan piring-piring tersusun rapi di dalamnya."

Anya mengangguk. "Saya mengerti, Bu Marta." Anya mendengarkan dengan saksama, setiap kata dari Marta diserap dalam pikiran yang tajam. Meskipun terperangkap dalam situasi yang merendahkan, Anya tahu betul bagaimana caranya bertahan.

Marta menatap Anya sejenak sebelum melanjutkan dengan nada yang tak memberi ruang untuk pertanyaan. "Jadwalmu akan berubah-ubah, tergantung pada Tuan Rio," katanya. "Namun secara umum, pagi hari untuk membersihkan apartemen, menyiapkan sarapan bila diminta, dan membantu saya dengan pekerjaan rumah. Sore hari, persiapkan makan malam. Malam hari, pastikan semuanya rapi sebelum Tuan Rio tidur."

Setelah memberikan instruksi dengan jelas, Marta berhenti sejenak dan menatap Anya dengan tajam. "Kerja keras. Jangan buat masalah. Ikuti perintah. Itu satu-satunya cara kau bisa bertahan di sini," katanya, nada suaranya mengandung peringatan yang tak bisa diabaikan. Ada saran tersembunyi di balik kata-katanya, sesuatu yang harus diperhatikan jika Anya ingin tetap aman di sini.

Nada suara Marta mengandung peringatan yang tegas. Di sini, waktu Anya bukan lagi miliknya. Sebagai 'jaminan', semua waktu dan tenaganya kini dibayar dengan hutang lima ratus juta itu.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
lidya
suka banget..seru banget
2025-05-22 20:43:30
1
27 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status