Raeshan melangkah dengan langkah berat, jubahnya berlumur darah dan debu. Di belakangnya, barisan tahanan Pasukan Langit diborgol, wajah mereka penuh luka dan pasrah. Sebagian masih remaja. Rakyat biasa, petani, penenun, nelayan. Namun di mata istana, mereka kini tercatat sebagai pengkhianat negara.Raja Varyen duduk tegak di singgasananya, matanya menajam menatap barisan yang dibawa masuk.Di sisi kiri, Menteri Perang berdiri dengan tangan mengepal. Di sebelah kanan, Menteri Dalam Negeri tampak pucat. Ia mengenali beberapa wajah yang ia janjikan perlindungan. Sekarang, mereka akan dijatuhi hukuman mati.“Raeshan, jelaskan. Siapa mereka?” tanya Raja Varyen.“Mereka Pasukan Langit, Ayahanda,” jawab Raeshan datar. “Atau lebih tepatnya, sebagian dari mereka. Mereka menyerang, membunuh, menjarah harta para bangsawan. Termasuk milik Tuan Girell.”Menteri Ekonomi maju, suaranya menahan gugup. “Yang Mulia, sebagian dari mereka bukan prajurit. Mereka rakyat sipil hanya orang-orang desa.”Bebe
Terakhir Diperbarui : 2025-06-06 Baca selengkapnya