Langit Azmeria bersih dari mendung, seolah ikut merayakan berakhirnya derita panjang. Sepanjang jalan menuju istana, rakyat berdiri berbaris, membawa bunga, lilin, dan kain putih tanda syukur.“Elina! Tabib ajaib! Elina!”Sorak-sorai mengiringi langkah pulang Elina dan Raeshan. Di atas kuda, Elina menatap wajah-wajah yang tersenyum penuh haru. Hatinya hangat, matanya basah. Di belakang mereka, para tabib, prajurit, dan rakyat yang membantu penanganan wabah berjalan penuh bangga.Di pelataran istana, Raja Varyen berdiri didampingi para bangsawan. Begitu Elina turun dari kudanya, semua mata tertuju padanya.“Selamat datang kembali, Pangeran Raeshan,” ujar sang Raja.Raeshan membungkuk hormat. “Kami membawa kabar kemenangan, Paduka.”Lalu mata Raja menatap Elina. “Dan selamat datang, Elina. Azmeria berutang padamu.”Dua pengawal membawa lima peti besar berhiaskan ukiran naga emas. Begitu dibuka, isinya membuat semua orang terdiam: penuh emas batangan, perhiasan, batu permata, dan kain su
Terakhir Diperbarui : 2025-06-16 Baca selengkapnya