Tap! Tangan Kanania yang terulur dipukul pelan, membuatnya tergagap. Dia hendak melarikan diri, tetapi Kiria dengan sigap memegangi pergelangan tangannya. Setelah menggumam tak jelas dan sedikt menggeliat, Kiria membuka mata dengan malas"Ada apa, Nia? Kamu perlu sesuatu?" tanyanya dengan suara serak.Kanania menelan ludah beberapa kali. "Ummm ... aku cuma ingin pinjam charger hape punya Kakak. punyaku rusak soalnya, Kak," kilahnya cepat. "Kakak simpan di mana, Kak, chargernya?""Oh ... nyam nyam, charger ... sebentar ...."Kiria menggosok-gosok mata, juga mengelap asal iler di sudut bibir, membuat Kanania mendadak merasa mual. Dia melemaskan otot sebelum bangkit dari tempat tidur. Kiria membuka laci nakas, nihil. Kiria pun menggaruk kepala yang tidak gatal."Bentar, Nia, Kakak lupa naruhnya."Kanania mengangguk. Kiria mulai mencari di berbagai tempat, lemari, laci meja, tas, bahkan sampai ke dalam sepatu. Namun, pengisi daya tersebut tak jua ditemukan. Kanania berdiri dengan gugup s
Last Updated : 2025-05-24 Read more