Kiria mengusap tengkuknya. Bulu kuduk terasa berdiri. Dia juga menggosok hidung yang terasa gatal. Sudah sepuluh kali gadis itu bersin. Untunglah, pengujian-pengujian yang harus dilakukan hari ini telah selesai, sehingga tidak menganggu pengembangan formula baru yang tengah digarapnya."Hatsuy! Ya ampun, enggak berhenti-henti nih bersin," keluh Kiria saat menyimpan data hasil analisis yang telah selesai diolah."Ada yang gosipin Ketua kali," celetuk Yanto yang tengah menimbang serbuk natrium benzoat."Kalo nimbang yang fokus, Yanto, nanti salah takaran lagi," tegur Kiria. "Natrium benzoat higroskopis jangan terlalu lama dibiarkan di tempat terbuka begitu," tambahnya lagi.Yanto langsung sengar-cengir. Amira menatap prihatin, tetapi mendukung pendapat Kiria. Sementara, Arlita tertawa lepas, tetapi tak lama.Kiria juga menegurnya, "Lita, kamu sudah meneteskan 4 tetes metilen blue, harusnya cuma 3 tetes. Ulangi prosesnya dari awal.""Yah, Ketua ....""Ulangi!" tegas Kiria.Arlita terpaks
Terakhir Diperbarui : 2025-06-02 Baca selengkapnya