Sudut pandang Aditya.Aku balik ke Citra dan langsung peluk dia. Begitu pintu lift kebuka, aku tuntun dia ke arah sana. Dia langsung lari peluk orang tuanya, sementara Minda juga samperin orang tuanya sendiri. Ayah Citra mendekat ke aku."Nak, terima kasih sudah manggil kami," kata Pak Andi, wajahnya kelihatan lelah banget, jelas belum tidur dan sangat khawatir."Ah, nggak perlu makasih, Ayah," jawabku sambil nerima pelukannya.Bu Sasa juga datang, matanya merah, dan langsung kupeluk. Pelukannya hangat banget, penuh keibuan. Aku juga sapa orang tua Minda dan jelasin singkat tentang situasinya. Dokter Steven udah bawa Citra ke kamarnya buat diperiksa.Aku bilang ke orang tua Citra kalau kita harus ngobrol. Aku harus kasih mereka gambaran jelas soal semuanya. Kami masuk ke ruangan Citra, dan sebelum pergi, Dokter Steven bilang Citra udah lebih tenang."Kamu yang manggil orang tuaku?" tanya Citra, matanya berkaca-kaca."Iya. Aku telepon orang tuanya Minda juga, jelasin semuanya, terus aku
Baca selengkapnya