Kulsum terisak mendengar penjelasan Jelita. Dia merasa egois karena selama ini menginginkan Jelita segera menikah karena tahu berat sekali menjadi seorang janda. Mendengar penjelasan Jelita barusan, pikirannya terbuka kalau Jelita benar-benar memikirkan matang-matang semua hal demi kebaikan kedua anaknya.“Mama tenang saja. I am OK.” Jelita tertawa walau air matanya tak bisa dia tahan. Sedih menyapa hati karena di usia orangtuanya yang menjelang senja, dia justru menjadi beban pikiran mereka. “Aku baik-baik saja dan insya Allah akan selalu baik-baik saja. Kalau aku masih sendiri, bukan karena masih menyimpan luka di hati, tapi karena aku nyaman dengan kondisiku sekarang ini.”Malam itu, walau mata basah oleh air mata, tapi Jelita merasa lega sudah bicara dengan mamanya. Setidaknya, untuk saat ini, dia belum memikirkan akan mencari pengganti. Kenapa harus terburu-buru? Memangnya apa yang dia cari? Toh setahun sendiri, ternyata dia baik-baik saja tanpa suami. Mungkin nanti kalau jodohny
Last Updated : 2025-07-18 Read more