"Kamu sudah dengar semua pendapat Om tadi, Lang?" tanya Erwin sedikit gugup. "Saya sudah di belakang sana sejak dua puluh menit lalu, Om. Om pikir saja sendiri apakah saya sudah mendengarnya atau belum," balas Langit dengan senyum tipis. Senyum yang justru semakin membuat Erwin tercekat dan bingung akan membalas apa. Seperti memiliki telepati, Senja dan Langit saling tatap lalu tersenyum tipis. Sepertinya dalam hati mereka memikirkan hal yang sama bahwa ada sesuatu yang disembunyikan Erwin. Entah apa. "Om hanya takut kamu kenapa-kenapa, Lang. Makanya coba ambil opsi itu," ujar Erwin cukup tenang. Langit manggut-manggut lalu kembali menatap kepala desa yang mulai gelisah. "Bapak, Ibu ... saya Langit Biru, putra kandung Dimas Kuncoro. Di sini saya mewakili beliau ingin minta maaf jika kehadiran kami ataupun usaha kami di sini cukup mengganggu warga sekitar. Seperti yang sudah papa saya jelaskan sebelumnya, tak ada yang berubah dengan kesepakatan itu. Semua sudah cukup jelas dan ada
Last Updated : 2025-06-07 Read more