Kirana baru bisa mengembuskan napas panjang setelah dokter memastikan Elina berada dalam kondisi stabil. Suara detak jam dinding rumah sakit yang monoton, bercampur dengan aroma antiseptik menusuk, seakan menjadi pengingat betapa panjangnya malam itu.Meski kabar baik sudah disampaikan, bayangan cemas masih terlihat jelas di wajah Raka. Matanya tak lepas dari sosok kecil di ranjang, seolah takut anak itu akan menghilang jika ia berkedip terlalu lama.“Untuk berjaga-jaga, biar Ellie menginap semalam di sini,” ucapnya pada dokter, suaranya dalam dan tegas, namun terselip nada gentar yang sulit disembunyikan.Kirana mengangguk pelan. Jam sudah menunjukkan larut malam, tubuhnya letih, tapi hatinya tak bisa tenang. Ia menoleh pada anak-anak yang mulai menguap, mata mereka berat menahan kantuk.Dengan suara yang lembut, ia berkata, “Kalau Ellie sudah aman, aku bawa Aidan dan Bayu pulang dulu supaya bisa istirahat. Hubungi aku kalau ada apa-apa.”Ia berbalik, melangkah perlahan menuju pintu.
Last Updated : 2025-08-05 Read more