Setelah keluar dari rumah sakit, Arsen dan Yerin pergi menemui orang tua Arsen. Makam yang indah. Bersih dan hijau. Mereka berjalan saling bergandengan tangan menuju sebuah makam yang berdampingan. Nisan yang bertuliskan Tristan Cole Jarvis dan Rosalind Octavia Wren. Mereka berada di antara dua makan itu. Yerin memberikan bunga di makam ibu Arsen. Sedangkan Arsen memberikan bunga di makam ayahnya. Mereka duduk—tangan mereka yang masih berpegangan. Mereka menunduk—kemudian merepalkan doa. “Akhirnya aku menemukan penjahat yang sesungguhnya. Aku berhasil memberi mereka hukuman, Ma, Pa.” Arsen tersenyum pelan. “Andaikan kalian di sini, kalian akan segera punya cucu.” Arsen memandang Yerin sebentar. “Aku sangat mencintai istriku. Seperti Papa yang mencintai Mama.” “Kalian juga pasti sangat bangga pada Bastian. Dia menjadi pemain basket profesional. Dia menjadi atlit di New York. Kalian tidak usah khawatir, aku menjaganya.” Yerin memeluk lengan Arsen. Mengusap pelan
Terakhir Diperbarui : 2025-08-31 Baca selengkapnya