“Maaaas, itu ada Bella nyariin!” Mommy berteriak dari lantai bawah.Tapi tidak ada tanda-tanda Aarav merespon panggilannya.“Sebentar ya, Bel … Mommy telepon dulu,” kata Mommy sembari menempelkan ponsel ke telinga.“Duuh … ini anak kalau udah tidur kaya beruang, susah dibangunin.” Mommy bersungut-sungut karena Aarav tidak menjawab panggilan teleponnya.“Ya udah Mom … nanti Bella telepon aja dari apartemen,” kata Sifabella yang tidak ingin merepotkan mommy.“Bukan apa-apa, dia tidur dari sore sampe lewat magrib … pokoknya dia harus bangun.” Mommy kesal sekali.Semenjak Aarav menganggur menunggu keberangkatannya ke Sydney, pola hidupnya jadi tidak jelas.Hampir setiap hari begadang, main PS atau clubbing membuat mommy jengah.“Kalau gitu Bella bangunin aja, naik aja ke kamarnya.” Daddy memberi ide.“Ah … enggak, Dad … enggak enak.” Sifabella menolak secara halus.“Iya bener kata daddy, kamu langsung ke atas aja.” Mommy mendorong pundak Sifabella menuju anak tangga.“Kamarnya paling ujun
Terakhir Diperbarui : 2025-05-31 Baca selengkapnya