Setelah sampai di depan ruang ICU, langkah Nayla melambat. Ia masih menggendong Raja di pinggul kirinya. Napasnya sedikit memburu, bukan karena lelah, tapi karena perasaan yang membuatnya tak nyaman. Antara enggan, cemas, dan terpaksa.Darren berjalan di sampingnya, lebih dulu melirik ke dalam ruangan. Di depan pintu ICU, sudah duduk Miranda dan Andika, sedikit menjaga jarak. Keduanya langsung menoleh begitu melihat Nayla datang bersama anak kecil yang wajahnya jelas-jelas familiar.Tanpa memperhatikan siapa pun, Nayla tetap berjalan. Kepalanya sedikit menunduk, matanya fokus ke arah pintu ICU. Ia pura-pura tidak melihat Miranda. Pun pada Andika, yang sudah memasang ekspresi ingin bicara tapi tertahan.Kebetulan saat itu, pintu ICU terbuka dan dokter keluar sambil melepas sarung tangan medisnya.“Dok, ini Nayla,” ucap Darren cepat, menunjuk wanita yang berdiri di sampingnya.Dokter itu menatap Nayla, lalu mengangguk dengan wajah sedikit lega.“Wah, beruntunglah akhirnya datang. Kondis
Huling Na-update : 2025-07-04 Magbasa pa