“Masuk dulu, Nak. Sama Aunty,” bujuk Nayla pelan sambil mengusap air mata sang anak yang terus saja mengalir. Suaranya serak karena menahan tangis, tapi tetap berusaha terdengar lembut di hadapan Raja.Raja menggeleng pelan. “Gak mau. Mau sama Mama,” isaknya lirih. Suaranya patah-patah, dan tubuh kecilnya masih gemetar.Nayla menelan ludah, mencoba menenangkan diri meski hatinya sendiri porak-poranda. “Tapi kalau Mama gendong Raja, Mama jadi gak bisa usir orang ini,” ucap Nayla setengah berbisik, sambil menatap Darren dengan tatapan penuh kebencian.Marcella menunduk, mencoba merangkul sang bocah. “Raja... bentar aja ya. Sama Aunty dulu. Mama harus ngomong dulu sama orang itu,” bujuknya.Raja memang berat, tapi akhirnya mengangguk kecil dan menyerahkan tubuhnya pada Marcella. Meski saat itu pula tangisnya makin pecah. Tangis yang membuat dada Nayla terasa makin sesak.Sementara itu, Darren berdiri membeku. Rasanya dia baru saja kehilangan semua tenaganya. Kakinya kaku. Bibirnya ingin
Last Updated : 2025-07-03 Read more