Lorong rumah sakit terasa sunyi. Daryan masih duduk di depan ruang ICU, matanya terus melirik jam tangan. Sudah lebih dari dua puluh menit sejak Savana menghilang, tapi gadis itu belum juga kembali. Wajahnya mulai menegang. Ia akhirnya bangkit dan berjalan cepat ke arah toilet perempuan di ujung lorong. Beberapa suster yang lewat menunduk memberi salam, tapi Daryan tak menanggapi. Begitu tiba, ia menunggu di depan pintu. Saat seorang pengunjung keluar, Daryan langsung menyapa. "Permisi, di dalam masih ada orang?" Perempuan itu menggeleng, "Kosong, Tuan." Daryan mengerutkan dahi. Ia lalu mencoba menelepon Savana. Suara telepon berdering beberapa kali lalu berhenti. Nomor tidak aktif. Daryan menurunkan ponselnya dari telinga, wajahnya semakin tegang. Ia mencoba lagi, dua kali. Hasilnya sama. Nomor Savana tetap tidak aktif. Tanpa banyak kata, ia segera berbalik dan mulai menyisir area rumah sakit. Satu per satu dicek. Ruang tunggu, lorong kanan, bahkan taman belakang rumah sak
Terakhir Diperbarui : 2025-07-06 Baca selengkapnya