Qiana langsung tertarik dengan pemandangan di balkon. Matanya membelalak ketika melihat panorama kota malam yang terbentang luas di depannya. Lampu-lampu gedung berkilau seperti bintang-bintang kecil yang tersebar acak, jalanan tampak sibuk namun teratur, dan angin malam mengalir lembut dari celah balkon yang terbuka.“WAAAH!” serunya sambil melangkah cepat menuju arah balkon, membuka pintu geser kaca dan berdiri di ujung pembatas.“Astagaaaa.... Pemandangan dari sini keren banget!"Zayn yang baru saja meletakkan koper di dekat sofa hanya bisa mengamati dengan ekspresi datar.“Bisa tiap hari ngelihat beginian tuh kayak... kayak anugerah." Qiana berbalik dengan wajah berseri. "Kak Zayn! Sini! Cepetan liat ini!""Aku udah sering liat yang seperti itu.""Tapi ama aku kan belum," tukas Qiana."Aku mau man—""Kak Zayn..." Qiana berlari ke arah pria 28 tahun. Ia menarik lengan Zayn dan mengajaknya ke arah balkon. "Ayo sini! Ayo liat pemandangannya."Pria tampan dengan mata setajam elang itu
Huling Na-update : 2025-06-06 Magbasa pa