Langkah Zayn mantap menyusuri koridor rumah sakit. Diandra berjalan di sebelahnya, sesekali mencoba membuka percakapan, tapi Zayn hanya menjawab seadanya. Pikirannya masih melayang ke ruangan dokter, terbayang wajah Qiana yang tadi menatapnya penuh tekad.Mereka akhirnya tiba di kamar pasien. Zayn mengetuk pintu pelan lalu masuk.“Selamat sore, Bu Ratna. Apa kabar hari ini?” sapa Zayn hangat sambil memeriksa grafik monitor di sisi ranjang. Diandra berdiri di sebelahnya, mencatat hasil observasi.Bu Ratna, pasien paruh baya yang sudah beberapa hari dirawat karena komplikasi diabetes, tersenyum senang melihat dokter muda itu. “Ah, Dokter Zayn. Terima kasih sudah sering nengokin saya,” katanya ramah. Lalu matanya melirik Diandra sebentar. “Wah, sama suster siapa ini? Kok cantik sekali. Spek model.""Ibu bisa saja." Diandra tersenyum manis. “Saya Diandra, Bu.”Zayn hanya mengangguk sopan. Tangannya memeriksa lengan Bu Ratna, memastikan infus terpasang baik.Namun tiba-tiba, Bu Ratna terke
Terakhir Diperbarui : 2025-06-27 Baca selengkapnya