"Kamu sudah makan?"Pertanyaan Zayn itu membuat langkah Qiana terhenti.“Aku masak sup ayam,” gumam Zayn pelan. Suaranya nyaris tak terdengar. “Aku nggak tau kamu suka atau nggak. Tapi ini juga sebagai permintaan maaf karena sudah membentakmu kemarin."Qiana membeku.Zayn menunduk sebentar. “Aku... minta maaf.”Ia mengangkat wajahnya lagi, menatap Qiana lurus-lurus. Tak ada senyum basa-basi, hanya tatapan jujur dari seseorang yang selama ini menolak bicara.“Aku kelewatan.” Napasnya berat.Qiana sempat terdiam sejenak. Hatinya seperti diaduk—antara lega karena akhirnya Zayn meminta maaf, dan bingung harus bereaksi seperti apa. Tapi ia tahu, menyimpan dendam hanya akan memperparah jarak di antara mereka. Perlahan, ia mengangguk.“Aku udah maafin kamu,” ucap Qiana pelan, tapi cukup jelas.Zayn tampak sedikit terkejut, lalu mengangguk satu kali. Tak ada senyum, tapi sorot matanya melunak, seolah beban di dadanya sedikit berkurang.“Kita makan bareng, ya?” ajaknya, masih dengan nada hati
Huling Na-update : 2025-06-20 Magbasa pa