“Pak, apa Gladys benaran tidak apa-apa?”Tyo berdiri di sisi mobil, memandang Gunawan yang ia antar menuju mobilnya. Pria itu juga pamit pulang lebih dulu karena tidak ada lagi urusan.Sebenarnya sejak tadi Tyo ingin bertanya, tetapi ia canggung karena ada banyak orang bersama mereka. Karenanya, ia memutuskan menemani Gunawan sampai mobilnya.Gunawan menoleh sekilas, menahan pintu mobil yang sudah dibukakan sopir. Pria lebih dari setengah abad itu mengangkat kedua tangannya.“Saya hanya tahu seperti apa yang dia katakan di depan Anda tadi,” jawabnya singkat. “Tidak lebih, tidak kurang.”“Tapi sejauh ini semuanya berjalan lancar, bukan?”“Urusan di kantor sih, lancar. Nak Gladys belajar dengan cepat. Mungkin karena darahnya juga mengaliri darah pebisnis, jadi sudah terbentuk dengan sendirinya. Hanya masih kurang jam terbang saja.”“Oh, tidak-tidak. Menurutku bukan hanya karena mengaliri darah Pak Satrio, tapi ia juga memiliki tekad dan dedikasi tinggi. Kalau cuma genetik, semua keturun
Last Updated : 2025-09-06 Read more