Gladys buru-buru membungkuk sopan pada Nathan dan yang lain.“Permisi, Pak. Saya pamit lebih dulu, suami saya sudah menunggu.”Suaranya tenang, tapi langkahnya nyaris tergesa. Ia langsung menggamit tangan Tyo, menggenggamnya erat, seolah ingin pergi sejauh mungkin dari situasi yang penuh tekanan itu.Namun, baru beberapa langkah, suara dari belakang menyela.“Ini suami Bu Gladys?”Langkah Gladys terhenti. Ia menoleh pelan. Asisten Rafael berdiri dengan senyum bertanya yang lebih mirip kepo ketimbang sopan. Gladys mengangguk ramah, meski dalam hatinya ingin segera berbalik dan pergi.“Iya, betul,” jawabnya singkat.Tyo mengangguk sopan tanpa berkata apa-apa. Tapi lagi-lagi, langkah mereka tertahan.“Tidak dikenalkan sama kami, Bu? Kerja di mana suaminya?”Sekilas, pertanyaan itu terdengar biasa. Tapi di telinga Gladys, nadanya menusuk. Ia bahkan baru bertemu orang ini malam ini—tak ada urgensi, tak ada kepentingan. Dan pertanyaannya… terdengar seperti menyelidik, bukan berbasa-basi.Ty
Terakhir Diperbarui : 2025-06-27 Baca selengkapnya