"Ibu tau, Ibu bukan wanita yang melahirkanmu bahkan ada kenangan buruk di antara kita. Tapi, Ibu akan senang jika kau juga mengandalkan Ibu. Pandang saja sebagai Ibu dari adik-adikmu."Key mengangkat wajahnya. Cukup lama menatap wajah ibu tirinya itu, nyatanya ia tak bisa membuka mulut pada sembarang orang. "Bu, aku ingin istirahat dulu." "Ayo, sini Ibu antar ke kamar." Dewi berdiri dan membimbing Key hingga ke kamar. Terlihat Bibi Mirah yang sudah merapikan seprai dan menghidupkan AC. "Jika perlu sesuatu, jangan sungkan memanggil kami."Key mengangguk dan hanya ucapan terima kasih yang bisa terucap dari mulutnya. Tenaganya benar-benar nyaris habis. Sayangnya, ketika dirinya hanya tinggal sendiri, bukannya terlelap malah pikirannya berselancar. Mengulang kenangan indah bersama Javi diiringi dengan sembilu yang mengiris-ngiris hatinya. ***"Apa yang kau lakukan di sini?" Ruang yang dulu hanya ada canda tawa dan suara lembut kini menggelegar suara bariton Javi. Melodi yang duduk
Last Updated : 2025-08-03 Read more