Share

Bab. 11

Penulis: Ufaira Putri
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-14 19:20:45

“Adelia?!”

Nayla terkejut saat menoleh ke arah suara sinis itu, yang ternyata berasal dari saudara tirinya, Adelia.

“Bu Adelia?”

Bahkan, sekretaris yang sebelumnya bersikap tidak sopan kepada Nayla, langsung menyambut hormat pada Adelia.

Adelia menarik garis senyum tipis. Dengan langkah anggun dan gaya formal yang justru terkesan sensual dan menggoda, dia mendekati Nayla dan Evan.

Adelia langsung menatap Evan dengan tatapan memperhatikan. Lalu dia bergumam dengan nada yang lembut.

“Oh, ternyata ini suamimu, Tuan Evan Daviandra?”

Nayla melirik ke arah Evan, berusaha menahan kesal karena tatapan Adelia jelas sengaja menggoda suaminya.

Meskipun Adelia tahu tentang Evan, tapi dia tidak sempat bertemu dengannya sebelumnya. Bahkan, di acara pernikahan Nayla dan Evan yang diatur begitu singkat, dia sama sekali tidak hadir di acara pernikahan itu karena sedang berlibur ke luar negeri.

Belum sempat Nayla memberikan respon, Adelia kembali berkomentar sambil tersenyum sinis.

“Kalau saja kamu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dimanja Suami Pura-pura Buta   Bab. 13

    “Tidak mungkin seorang yang buta memiliki tatapan tajam seperti itu.”Nayla berbisik pelan, tapi masih terdengar oleh Evan di sampingnya. Evan hanya tersenyum tipis, menoleh sedikit pada Nayla. Setibanya di kediaman Joevantika, Nayla dan Tommy membantu Evan turun dari mobil. Nayla begitu hati-hati membantu dan memperhatikan setiap langkah Evan. Hingga akhirnya mereka bertiga memasuki ruang utama rumah itu.Setelah memastikan Evan duduk dengan nyaman di sofa, dia meminta Evan untuk menunggu.“Evan, kamu tunggu di sini, ya.”Kemudian, Nayla menoleh pada Tommy. “Pak Tommy, temani Evan di sini, saya akan ke dalam dulu.”Tommy mengangguk. “Baik, Nyonya.”Nayla melangkah ke tangga untuk pergi ke lantai dua rumah itu. Tujuan utamanya adalah untuk bertemu dengan Nasyila, dan memastikan keadaannya baik-baik saja saat Nayla tidak tinggal di rumah itu. Langkah Nayla terhenti di depan pintu kamar yang terbuka. Hatinya tercekat melihat ibunya terbaring lemah sendirian di atas tempat tidur. Nayla

  • Dimanja Suami Pura-pura Buta   Bab. 12

    “Iya, Evan. Apanya yang aneh?”Nayla pun ikut penasaran dengan maksud Evan.Evan tidak langsung menjawab, dia hanya menarik dari senyum tipis penuh arti.“Aku hanya merasa aneh dengan sikap ayahmu itu, Nayla,” ujar Evan sinis.Ghavin langsung menangkap maksud Evan dan segera mengubah sikapnya terhadap Nayla.“Nayla, bagaimana hari-harimu di rumah suamimu?” tanya Ghavin dengan basa-basi, kemudian melanjutkan. “Berkunjunglah ke rumah, mamamu pasti akan senang.”Nayla menyipit tajam menatap Ghavin. Ada rasa kesal di hatinya, karena dia tahu maksud Ghavin bukanlah Nasyila, melainkan Marissa—ibu tirinya.“Iya, Pa. Kami akan mampir ke rumah. Aku juga ingin melihat kondisi ibu,” jawab Nayla. Ghavin tersenyum pahit mendengar itu. Dia sangat ingin memprotes Nayla, tapi sungkan karena Evan sejak tadi diam memperhatikan percakapan mereka. Akhirnya, Evan bersuara. “Saya dengar, paman Alex menjadi investor mayoritas di perusahaan ini. Apakah itu benar?”Ghavin langsung mengangguk.“Ya, benar i

  • Dimanja Suami Pura-pura Buta   Bab. 11

    “Adelia?!”Nayla terkejut saat menoleh ke arah suara sinis itu, yang ternyata berasal dari saudara tirinya, Adelia.“Bu Adelia?”Bahkan, sekretaris yang sebelumnya bersikap tidak sopan kepada Nayla, langsung menyambut hormat pada Adelia.Adelia menarik garis senyum tipis. Dengan langkah anggun dan gaya formal yang justru terkesan sensual dan menggoda, dia mendekati Nayla dan Evan. Adelia langsung menatap Evan dengan tatapan memperhatikan. Lalu dia bergumam dengan nada yang lembut.“Oh, ternyata ini suamimu, Tuan Evan Daviandra?” Nayla melirik ke arah Evan, berusaha menahan kesal karena tatapan Adelia jelas sengaja menggoda suaminya.Meskipun Adelia tahu tentang Evan, tapi dia tidak sempat bertemu dengannya sebelumnya. Bahkan, di acara pernikahan Nayla dan Evan yang diatur begitu singkat, dia sama sekali tidak hadir di acara pernikahan itu karena sedang berlibur ke luar negeri.Belum sempat Nayla memberikan respon, Adelia kembali berkomentar sambil tersenyum sinis. “Kalau saja kamu

  • Dimanja Suami Pura-pura Buta   Rasa Heran & Curiga

    “Iya, sayang!”Nayla menekankan kata 'sayang' dengan serius, menunjukkan kesungguhannya dalam memanggil Evan dengan panggilan itu. Hening sejenak terdengar dari balik telepon, sebelum akhirnya Evan kembali bersuara. “Waktumu hanya satu jam. Aku akan sampai dalam satu jam.”“Hah?!”Nayla terkejut mendengar itu. Dia sama sekali tidak menyangka urusan Evan akan selesai secepat itu.“Kalau begitu, aku akan bersiap-siap dulu! Dah ....”Nayla segera menutup telepon. Dia langsung mempersiapkan diri sebelum Evan tiba di rumah. Baru saja selesai bersiap, tiba-tiba Rasti mengetuk pintu dan masuk ke kamar. “Nyonya, Tuan Evan sudah menunggu di mobil.”Mendengar itu, Nayla menjerit panik. “Astaga! Cepat sekali dia datang!”Rasti langsung berinisiatif untuk membantu Nayla dengan merekomendasikan tas pilihannya. Dia menyodorkan tas merah terang yang kontras dengan warna outfit Nayla.“Ini tasnya, Nyonya.”Melihat tas itu, kening Nayla refleks mengkerut keheranan dengan tas yang dipilihkan Rasti

  • Dimanja Suami Pura-pura Buta   Memanggil Sayang

    “Jangan bilang, kalau kamu juga menyelidiki tentang Adelia?!”Suara Nayla seketika meninggi penuh keterkejutan.“Besok aku akan menemanimu.”Evan membalas tanpa mau menjawab pertanyaan Nayla. Dia merasa kalau istrinya itu terlalu lugu dan bodoh. Padahal dia sudah menjelaskan sebelumnya kalau Evan sudah memastikan latar belakang calon Nayla.Nayla tersenyum mendengar perkataan Evan, seketika rasa terkejutnya menghilang. Dia berharap, besok tidak hanya berkunjung ke kantor ayahnya, tapi juga bisa sekaligus singgah ke rumah orang tuanya. Evan dan Nayla akhirnya berbaring untuk tidur. Kali ini, Evan tidak membelakangi Nayla. Tangan kekarnya meraih pinggang ramping Nayla, merapatkan tubuh mereka untuk saling berpelukan. Meskipun terasa canggung, Nayla membalas pelukan Evan, dan mereka melewati sisa malam itu dalam pelukan hangat satu sama lain.Keesokan harinya, Nayla membantu Evan bersiap untuk pulang ke rumah.“Tommy sudah menunggu kita di lobby,” kata Nayla sambil merapikan dasi di leh

  • Dimanja Suami Pura-pura Buta   Malam Panas Bersama

    “Ini sakit sekali!”Nayla merintih, menahan sakit di bawah tubuh kekar Evan. Setelah Evan mencapai puncak kepuasannya, dia menggulingkan tubuhnya ke sisi kiri Nayla sambil menghela napas panjang.Evan lalu bertanya sambil mengatur napasnya yang masih terengah-engah.“Apa kamu mau langsung mandi?”Nayla menoleh ke samping, menatap Evan dengan sudut matanya yang berair, lalu mengangguk.“Apa kamu juga mau mandi, Evan?”Evan menggeleng pelan. “Kamu saja.”Dia lalu berbaring miring membelakangi Nayla.Nayla terdiam menatap punggung lebar Evan, dengan selimut yang menutupi setengah badan mereka.“Kalau begitu aku mandi dulu,” kata Nayla.Dia bangkit dari tempat tidurnya.“Aaah .…”Nayla menjerit pelan saat menapakkan kaki di lantai, rasa nyeri menusuk bagian bawah tubuhnya. Mendengar itu, Evan mengernyit penuh perhatian, lalu berbalik menghadap Nayla.“Kamu kenapa?” tanya Evan dengan nada heran.“Ti-tidak, aku tidak apa-apa, Evan.”Nayla mengelak, berusaha menyembunyikan sakit yang dirasa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status