Liang Shen berdiri di balik kaca apartemen tinggi yang menghadap pelabuhan. Rambutnya sedikit basah, bekas mandi tadi pagi. Di belakangnya, Nadine duduk di sofa dengan selimut menutupi tubuhnya.Sorot mata Nadine kosong, wajahnya pucat. Meski bersama pria yang dikenal sebagai pelindungnya, tubuhnya masih diliputi kegelisahan yang tak dapat dijelaskan.“Nadine,” panggil Shen pelan.Wanita itu menoleh, tatapannya lelah. Namun, ia mencoba tersenyum.“Kamu nggak harus pura-pura kuat di depanku,” lanjut Shen, mendekatinya.Nadine memejamkan mata sejenak. “Liang Shen, aku ingin selamat. Kalau aku tetap di sisinya, Rayhan gak akan berhenti menindasku. Aku ketakutan. Ada yang aneh dalam tubuhku.”Shen menarik napas dalam-dalam, lalu duduk di hadapan Nadine. “Kamu gak salah. Kamu perempuan yang luar biasa, Nadine. Tapi sekarang, kamu harus sembuh. Dari trauma. Dari ketergantungan aneh itu.”Nadine menunduk, suara lirih keluar dari bibirnya. “Aku takut. Tapi, tubuhku bergantung padanya. Aku sek
Last Updated : 2025-07-30 Read more