"Mama, mau ke mana?" suara Dax yang menggemaskan terdengar dari belakang.Annisa berbalik dan tersenyum melihat putranya berdiri di ambang pintu dengan rambut berantakan."Sayang, akhirnya kamu bangun. Mama mau jenguk Kakek Buyut," katanya sambil berlutut di hadapan Dax. "Kamu di sini dulu ya sama Nenek Nuri."Melihat Dax cemberut, Annisa melanjutkan, "Mama janji pulangnya cepat."Selama ini, Dax tidak pernah bertanya soal ayahnya. Ia hanya tahu tentang kakek buyutnya, dan ia sangat bersemangat untuk bertemu."Aku mau ikut, Ma. Tolong... Aku janji nggak akan rewel," pintanya dengan mata memelas."Sayang, Kakek Buyut kan lagi sakit. Mama mau lihat kondisinya dulu, ya? Nanti kalau sudah baikan, Mama pasti ajak kamu," bujuk Annisa sabar."Tapi—" ucapan Dax terhenti saat matanya menangkap sosok Sean di belakang ibunya. Wajahnya langsung cerah. "Om Sean!" Ia berlari dan memeluk Sean.Annisa hanya bisa tersenyum melihatnya. Putranya ini hanya akan menunjukkan sisi manja dan senyum selebar i
Terakhir Diperbarui : 2025-06-18 Baca selengkapnya