Liam menggeleng dengan pelan sambil mengusap sisi wajah Evi dengan lembut, jemarinya terasa hangat menyentuh kulit halus istrinya yang masih basah oleh air mata.Pandangan matanya teduh, seolah ingin menyapu semua luka dan kekhawatiran yang bersarang di hati wanita itu.“Dengarkan aku, Evi. Jangan pedulikan apa pun yang mereka katakan tentangmu. Yang tahu semuanya aku, bukan mereka. Jadi, berhenti berpikir seperti itu, okay?”Evi menatap lirih wajah Liam, matanya sembab, bibirnya bergetar menahan tangis.“Tapi, Mas, image-ku sudah sangat buruk di hadapan mereka semua yang tahu siapa aku dulu sebelum jadi istri kamu. Pasti mereka akan selalu menganggapku wanita murahan.”Nada suaranya pecah di akhir kalimat, menyisakan getar getir yang membuat dada Liam terasa sesak.“Hei.” Liam menatap lekat wajah Evi dengan senyum kecil yang mencoba memecah kepekatan suasana.Ia mengangkat dagu istrinya perlahan ag
Huling Na-update : 2025-10-09 Magbasa pa