Pagi itu, udara di rumah mereka terasa berbeda. Tidak ada lagi suara riang dari dapur, tidak ada senyum kecil yang biasanya menyambut Liam saat dia turun dari kamar.Hanya aroma kopi panas yang tercium samar, bercampur dengan keheningan yang menusuk.Evi berdiri di dapur dengan pandangan kosong, menatap roti panggang yang mulai gosong di pemanggang.Ia buru-buru mematikan alat itu, lalu menaruh roti di piring tanpa banyak pikir. Tangannya bergerak otomatis — menyiapkan sarapan seperti biasa, tapi tanpa hati.Ketika Liam turun dari lantai atas, Evi hanya menoleh sekilas. “Sarapan sudah siap,” ucapnya singkat dan suaranya datar tanpa ekspresi.Liam menatap wajah istrinya yang tampak dingin. Biasanya, Evi akan menyapanya dengan lembut, menanyakan tidurnya, atau bahkan bercanda ringan.Tapi pagi itu, tidak ada apa pun. Hanya jarak dan hanya kesunyian yang menemani.“Terima kasih,” gumam Liam pelan.Ia
Huling Na-update : 2025-10-14 Magbasa pa