Begitu daun pintu menutup kembali, Esme bergegas menuju cermin rias. Dan, di sanalah ia melihatnya.Tepat di sisi kanan lehernya, dekat tulang selangka, tampak sebuah noda kemerahan seperti bekas kecupan yang tertinggal diam-diam.Wajah Esme sontak merona. Jemarinya menyentuh tanda itu, mencoba merasakannya, seakan berharap itu hanya ilusi akibat cahaya atau bekas lipatan bantal.Akan tetapi, tanda itu sungguh nyata. Bekas yang tak pernah ia duga akan terukir di kulitnya.Mungkinkah itu ulah Reinan? Namun, bagaimana mungkin? Reinan yang menyukai film kartun, bermain game di tengah restoran, tertawa sesuka hati, semuanya tak sejalan dengan apa yang baru saja ia lihat.Kenangan dari malam sebelumnya tiba-tiba berkelebat, menggugah kembali ingatan Esme yang sempat terabaikan. Pelukan hangat Reinan yang membelitnya erat, kepala yang bersandar di leher, dan mimpi aneh itu. Mimpi memalukan yang terasa terlalu nyata untuk sekadar bunga tidur.Esme menggigit bibirnya, cemas. Bukankah itu hanya
Last Updated : 2025-08-05 Read more