Leah kaget.Dibandingkan takut, dia justru membeku, tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Kata-kata Alesco barusan terngiang di kepalanya, pelan tapi jelas.“Ini salahku...” Gumam Leah pelanAlesco menatapnya sekilas, mata abu gelapnya berkilat samar dalam redup cahaya sore. “Tidak, Sunshine,” ujarnya tenang, namun nada suaranya dingin seperti baja. “Kau hanya memeluk sisi yang salah dari diriku terlalu erat.”Leah ingin bertanya lebih jauh, tapi langkah Alesco sudah lebih dulu memecah keheningan. Ia berjalan menuju pagar kawat itu, menempelkan sidik jarinya di sebuah panel kecil di sisi pintu besi. Bunyi klik pelan terdengar, lalu pintu terbuka.Tanpa menoleh, ia menatap Leah dengan lirih, “Masuklah. Aku tidak ingin kau mengetahuinya dari mulut orang lain.”Leah ragu, tapi mengikuti langkahnya. Hawa lembap semakin kuat, udara beraroma logam menampar hidungnya begitu mereka masuk ke area itu.
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-10-26 อ่านเพิ่มเติม