Putri Inggit, Ratu Sepuh, dan para prajurit sampai menjatuhkan kaki berlutut lemas tak kuasa menahan ketakutan.Sementara para senopati dan panglima langsung mencabut pedang dengan tubuh bergetar.Mereka sebetulnya juga sama ketakutan, tapi kewajiban melindungi keluarga kerajaan tetap tidak bisa ditinggalkan sehingga para pemimpin itu segera membentuk formasi bertahan sebagai langkah siaga penjagaan.“Hihihi, selamat datang teman. Maaf aku merepotkanmu,” suara Lintang terkekeh berhasil menenangkan hati semua orang.Krrrrrrr!“Aku tahu, tapi tetap saja aku merepotkanmu, hihihi,” ujar Lintang.Selanjutnya Lintang dan Raja Kancradaka berpelukan layaknya seorang teman.Huha! Huha! Huha! Huha!5000 pasukan Bangsa Yada bersorak riang di belakang Raja Kancradaka, termasuk Maha Patih Tamma dan para senopatinya.“Apa kabar patih, Darya, Gajita, Inir, Jarot? hihihi,” Lintang menyapa mereka.“Baik tuan,” angguk semuanya sembari tersenyum senang.“Apa yang terjadi hingga anda memanggil kami?” tan
Terakhir Diperbarui : 2025-08-22 Baca selengkapnya