All Chapters of Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!: Chapter 101 - Chapter 110

"Mommy, kenapa Mommy melamun sejak tadi? Mommy ada masalah, ya?" Alvano menatap Chloe yang kini duduk di sebuah bangku di depan sebuah tempat pusat permainan. Alvano dan Alvino baru saja keluar dari dalam kawasan game zone karena haus. Tapi sejak tadi, anak itu memperhatikan Chloe yang tengah melamun. Chloe tersenyum hangat mengusap pipi Alvano dan Alvino. "Tidak apa-apa, Sayang. Mommy tidak ada masalah," jawabnya. "Pasti Mommy sedang memikirkan Dylan dan Diego,” cicit Alvino dengan wajah sedikit sedih. "Apa Mommy tidak senang kalau kami berdua yang ikut Mommy?" tanya anak itu. Chloe menggelengkan kepalanya cepat. "Tidak, Sayang. Siapa bilang Mommy tidak senang? Mommy justru sangat senang, karena Mommy sudah sangat lama menanti ingin bertemu dengan kalian berdua, bertiga dengan Adele." "Lagi pula, kenapa dulu Mommy malah menyerahkan kami pada Daddy! Kalau kami tetap bersama Mommy, Mommy tidak akan kesepian. Ada kami berlima yang bisa menjaga Mommy!" Hati kecil Chloe seperti dir

"Mommy sedang mencari kalian berdua, tapi Daddy mengikuti Mommy. Jadi, lebih baik kita berlima sembunyi dan cari aman saja." Dylan berjalan merangkul Alvino sambil berjalan keluar lewat bagian belakang pintu masuk pusat perbelanjaan tersebut. Di sana, Alvano berjalan bersama Diego dan anak-anak itu saling menikmati es krim. Terutama Adele yang masih digendong oleh Eric sambil memakan es krimnya. "Terima kasih ya, Paman, sudah mentraktir kami semua es krim," ucap Adele dengan wajah berseri-seri. "Iya, anak-anak. Sama-sama..." Eric tersenyum senang. “Jangankan hanya es krim! Semua makanan yang ada di sini akan Paman belikan untuk kalian.” ‘Bohong, Bohong. Jangan percaya pada Paman Eric, dia pusatnya hoax!” sahut Diego melirik Eric dengan suara mengejeknya. Eric membalas tajam lirikan anak itu hingga membuat Diego terkekeh. Setelah itu, Eric menurunkan Adele di sebuah bangku taman di luar. Di sana, kelima anak itu duduk bersama menikmati es krim mereka masing-masing. Laki-l

Jam menunjukkan pukul sepuluh malam. Seperti hari-hari kemarin, setiap malam Caesar selalu melihat anak-anaknya yang sedang tertidur. Adele sudah tidur pulas di dalam kamarnya. Caesar pun kembali berjalan keluar dan melangkah menuju ke kamar kedua putranya. Caesar hendak membuka pintu kamar Dylan dan Diego, namun kegiatannya terhenti saat ia melihat Dylan di dalam sana belum tidur. Anak itu duduk diam termenung menatap ke arah jendela kamarnya yang terbuka. Dylan merasa sangat kesepian saat ini. "Mommy," ucap Dylan lirih. "Aku kangen Mommy..." Suaranya yang pelan dan sedih membuat Caesar terkejut di tempatnya. Ia sengaja mengintip dan tidak segera masuk ke dalam kamar itu. "Aku ingin pulang kalau sedang kesepian seperti ini, Mom." Dylan mengusap air matanya dan memeluk boneka dinosaurus berukuran besar miliknya. "Di sini tidak enak. Sangat-sangat tidak enak. Daddy tidak perhatian padaku selain mengajak bermain dan memberikan makanan enak, tapi tidak perhatian seperti Mommy...."

Vidia gemetar mendengar nada suara Caesar yang meninggi. Situasi ini tidak pernah terpikirkan olehnya kalau Caesar akan mencurigainya seperti ini. Vidia mengangguk. "Baiklah, aku akan menunjukkan padamu semua berkas-berkas rumah sakit saat aku melahirkan si kembar!" Wanita itu menyentak tangan Caesar dan ia berjalan cepat membuka pintu lemari kayu di depan sana. Vidia mengambil beberapa berkas-berkas dan menyerahkan pada Caesar dengan penuh rasa ketakutan. "Ini, baca sekarang juga kalau kau tidak percaya!" pekiknya marah. Caesar meraih berkas itu. Ia membuka berkas tersebut dan membacanya dengan teliti. Nama Vidia yang tercantum jelas, nama rumah sakit beserta alamatnya, semuanya lengkap tertulis di sana. Caesar menatap serius pada Vidia, sebelum Vidia menyahut berkas di tangannya Caesar. "Sekarang sudah aku buktikan, kalau aku adalah Mama kandung mereka!" pekik Vidia geram. "Aku yang hamil di kembar selama sembilan bulan dan kau dengan segampang itu menuduh aku bukan Mama kandu

Chloe dan Caesar makan siang bersama si kembar tiga. Mereka tampak asik menikmati menu makanan yang dipilih oleh anak-anaknya. Dengan sangat manja, Adele meminta Chloe untuk menyuapinya. Setelah selama beberapa hari ini Adele selalu tantrum susah makan ini dan itu, akhirnya ia mau makan tanpa adanya drama saat bersama Chloe. "Mommy, Princess mau ikut Mommy pulang. Apa tidak boleh?" tanya anak perempuan dengan balutan dress kecil berwarna merah yang menatap Chloe dengan mata mengerjap. "Emmm ... sebenarnya tidak apa-apa, Sayang. Tapi, coba Princess tanya pada Daddy dulu," ujar Chloe menatap Caesar. Caesar menaikkan kedua alisnya. "Jangan Princess, Mommy sangat sibuk," jawab Caesar. "Yahhh ... Daddy! Princess tidak sayang Daddy!" seru anak itu memeluk tubuh Chloe. Caesar memperhatikan mereka berdua. Laki-laki itu menatap Chloe yang dengan lembut dan baik hati membujuk Adele untuk melanjutkan makannya di tengah-tengah rasa tidak mood yang menyerang putrinya itu. "Apa kau dulu di N