Ratna menelan ludahnya, dadanya terasa sesak oleh kalimat yang baru saja meluncur dari bibir Rangga. Ia melangkah masuk dengan hati yang bergetar, menatap setiap sudut ruangan yang megah, seakan dinding-dinding itu benar-benar mengurungnya dalam takdir baru."Bagaimana istriku? Apakah kau menyukai kediaman barumu?" tanya Rangga sambil menyunggingkan senyum samar. Ratna menoleh sekilas, matanya menyapu ruangan luas dengan lampu gantung berkilau dan dinding penuh ukiran mewah. Semua tampak indah, megah, bahkan nyaris sempurna, namun bukan kehangatan yang ia rasakan. Yang ada hanya hawa dingin, seakan setiap sudut rumah itu menatapnya dengan tatapan asing."Rangga, paviliunmu sungguh megah, bahkan melampaui kemewahan tempat kelahiranku. Namun, aku merasa lebih nyaman tinggal di kediaman lamaku," sahut Ratna lirih, tak sanggup sepenuhnya menyembunyikan getir di matanya."Kau hanya perlu beradaptasi, Ratna! Setelah beberapa waktu, kau akan merasa nyaman, sebab paviliun ini akan menelan s
Last Updated : 2025-10-07 Read more