“Astaga, iya percaya kok. Kamu istirahat saja, semoga cepat sembuh, dan lagian sepertinya Mbak juga akan pulang larut malam,” katanya, nadanya sedikit khawatir.“Terima kasih banyak, Mbak, lukanya sudah diobati dan mungkin besok juga sudah sembuh,” balasku, lega.“Baguslah kalau gitu, istirahat yang cukup ya, Bim,” kata Mbak Dini.“Iya Mbak, terima kasih,” kataku sebelum menutup telepon.Setelah panggilan berakhir, aku merasa lega, seperti beban besar terangkat dari pundakku. Nadira menatapku, menunggu kabar.“Apa katanya?” tanyanya.“Kata Mbak Dini gak apa-apa aku istirahat dulu,” jawabku sambil tersenyum tipis.“Tuh kan, apa kata aku,” ajr Nadira sambil kembali membersihkan lukaku.Setelah semua lukaku diobati, aku merasa tidak nyaman berada di unit Nadira terlalu lama, apalagi dengan pakaian seksi yang dia kenakan malam ini. Aku takut penghuni unit lain melihat dan membuat gosip baru.“Nad, aku pamit dulu, mau langsung pulang,” kataku, berusaha bangkit dari sofa.Nadira langsung be
Terakhir Diperbarui : 2025-08-19 Baca selengkapnya