“Kenapa semalam pulang larut?”Hana tersenyum canggung ke Alex yang menatapnya tajam. Mata adiknya itu menatap penuh selidik. “Maaf, ternyata acaranya selesai larut sekali,”“Acara apa, sih?” Alex mengernyitkan alisnya dalam, “Kakak dari kemarin hanya menyebutkan ‘acara’, tapi tidak memberitahu lebih spesifik,”“Oh, itu,” Hana gelagapan. Ia buru-buru memutar otaknya untuk mencari alasan. “Acara … acara amal saja,” Hana tertawa canggung, “Kau ingat David, kan? Temanku yang kaya raya itu?”Alex mengangguk. “Nah, keluarganya sering membuat acara amal dan aku diundang. Jadi, aku harus datang kesana.”Maaf, David! Izinkan aku menggunakan namamu sekarang! Batin Hana sambil menatap Alex penuh harap. Adiknya masih menatapnya penuh kecurigaan, tapi akhirnya mengangguk pelan membuat Hana menghembuskan napas lega. Tidak, ia belum bisa sepenuhnya lega. Hana menggigit bibir. Ia berpindah dari sofa menuju kursi di dekat Alex. Ia berusaha memasang wajah sesantai mungkin meskipun jantungnya ber
Huling Na-update : 2025-08-25 Magbasa pa