Sementara itu di rumah sewa Rama, Dirga mengetuk pintu dengan tak sabar. Sudah beberapa menit menunggu, putranya masih belum membukanya, tetapi ia bisa mendengar sayup-sayup suara air. Mungkin Rama ada di kamar mandi, pikirnya.“Rama, ini Papi! Buka pintunya!” teriak Dirga, kesabarannya makin menipis.Dua menit berselang, pintu terbuka. Dirga melotot, kaget bukan Rama yang muncul.“Pak Dading, di mana Rama?” tanyanya, nada setengah gusar. Mata karamelnya menembus jauh ke balik punggung Sekretaris Desa itu. Sepi dan rumah tampak rapi.“Belum ke sini lagi, Dok. Saya tadi lama di kamar mandi, jadi nggak tahu Den Rama sempat mampir atau nggak.” Pak Dading menunjuk ke kanan dengan jempolnya. “Saya denger sekilas, katanya mau klinik lagi.”Dirga mengangguk tegas. “Tidak apa, Pak. Saya permisi, mau cari Rama.” Otaknya langsung dipenuhi bayangan buruk, membuat langkahnya makin cepat keluar dari halaman itu.Sebelum mengendarai Land Cruiser-nya, mata karamel itu menatap Jeep putih. Dipegangnya
Last Updated : 2025-09-19 Read more