Jesslyn membuka pintu rumah dengan tangan gemetar. Begitu masuk, ia menutup pintu rapat-rapat, lalu bersandar pada dinding. Dadanya naik turun, matanya memerah menahan tangis.Ia meletakkan tasnya di kursi, lalu berjalan pelan menuju kamar. Setiap langkah terasa berat, seolah lantai rumah ikut menahan perasaannya.Begitu sampai di kamar, Jesslyn langsung menjatuhkan diri ke ranjang. Wajahnya ia sembunyikan di bantal, air matanya akhirnya pecah tanpa bisa ditahan.Ia menutup wajahnya dengan kedua tangan, tubuhnya bergetar. Namun di sela tangisnya, ada satu hal yang membuat hatinya sedikit tenang: Christian tidak sendirian, karena ia sudah meminta Noah untuk menjemput dan menemani pria itu.Di dalam rumah yang sepi, suara tangis Jesslyn bercampur dengan cahaya siang yang masuk lewat jendela. Dari luar, hari terlihat cerah—tapi di dalam hatinya, badai masih belum reda dan hal tu mampu merusak mood Jesslyn untuk kembali ke kantor. Bangun tidur dengan kepala yang berdenyut nyeri, Jesslyn
Last Updated : 2025-10-24 Read more