Bi Ana yang melihat Evan membawa syal rajutan itu terkejut. Matanya membelalak, ia sadar telah berbuat kesalahan dengan membiarkan Evan masuk. Lho, Tuan Evan, mau dibawa ke mana syal itu?" tanya Bi Ana, suaranya terdengar tercekat. Evan menoleh, menyeringai. Ia tahu syal ini adalah poin lemah. "Ini? Kenapa, Bi? Apakah ini barang spesial?" "Ya, Tuan, ini akan dihadiahkan kepada Tuan Darian, tapi kenapa ada di tangan Tuan Evan?" Bi Ana mencoba mengambil syal itu, ia tersadar, 'Apakah mungkin Tuan Evan menyelidiki Nona Amara,' batin Bi Ana. Bi Ana menelan ludah kasar. Ia teringat peringatan Darian. Ia harus melindunginya. Bi Ana mengambil syal tersebut dari tangan Evan secara hati-hati, berusaha tidak menunjukkan kegugupan. "Maaf, Tuan, ini milik Bibi," kata Bi Ana, tatapannya tegas tetapi ia berusaha tersenyum. "Bibi yang merajutnya untuk Tuan Darian. Sebentar lagi musim dingin, jadi Bibi ada waktu luang makanya membuat syal ini, sekalian ucapan terima kasih telah mempeke
Last Updated : 2025-11-07 Read more