Bab 98. Debu dan DosaLila berdiri di tepi garis polisi, wajahnya pucat. Tangan Bayu menggenggam bahunya erat, mencoba menenangkan."Udah, Lila… biar tim yang urus. Kamu udah cukup banyak ngalamin semalam," ucap Bayu pelan.Lila menggeleng lemah. "Aku cuma… masih nggak percaya, Mas. Rumah itu, tempat nenek, tempat semua kenangan, sekarang tinggal debu.”Bayu menatap reruntuhan kayu hitam yang masih mengepul. "Kadang… masa lalu memang harus terbakar dulu biar kita bisa mulai lagi," katanya lirih.Suara lain memotong percakapan mereka."Pak Bayu, Bu Lila." Seorang polisi mendekat, mengenakan rompi abu dan membawa buku catatan. "Kami perlu sedikit keterangan soal kejadian tadi malam."Bayu mengangguk. "Tentu, Pak. Kami siap bantu."Polisi itu membuka catatannya. "Jadi, Anda berdua berada di lokasi saat kebakaran mulai?""Iya," jawab Bayu. "Kami datang buat nyelamatin Lila dari dalam. Imam dan Mila masih di sana waktu api mulai besar.""Lalu, siapa yang menyalakan api pertama kali?"Lila
Last Updated : 2025-10-25 Read more