Bab 106. Hargai Privasiku"Mbak, tadi ada orang nanya di kolom komentar, katanya tokoh anak kecil di novel Mbak mirip banget sama Raka. Lucu ya, Mbak, bisa pas gitu?"Lila menoleh cepat dari dapur, hampir menjatuhkan sendok di tangannya. "Siapa yang bilang begitu, Mir?” tanyanya cepat, matanya menatap Mira, pegawai toko yang sudah seperti adik sendiri itu.Mira menatap layar ponsel dan menghela napas. "Ini, Mbak. Banyak yang mulai nebak-nebak. Katanya penulis ‘Luka Tanpa Nama’ ini pasti orang yang ngalamin langsung kisahnya. Soalnya terlalu detail. Rumahnya, suasananya, bahkan nama Raka muncul di salah satu komentar yang nyebut, ‘Jangan-jangan ini kisah nyata keluarga di kota ini."Lila menatap kosong beberapa detik. Ia mencoba tersenyum, tapi ujung bibirnya gemetar. "Mereka cuma menebak-nebak, Mir. Dunia maya memang begitu. Kadang mereka terlalu bebas.""Tapi, Mbak," ujar Mira, menurunkan suaranya, "beberapa komentar mulai nggak sopan. Ada yang bilang, ‘Kalau benar kisah nyata, berar
Dernière mise à jour : 2025-10-27 Read More