Waktu tidak pernah benar-benar berhenti, tapi kadang ia melambat di hadapan kenangan yang terlalu kuat untuk dilewati begitu saja.Sudah tiga tahun sejak Rania pergi, dan dunia terus berjalan seperti biasa. Namun, bagi Arga, setiap pagi masih dimulai dengan segelas teh tanpa gula — kebiasaan kecil yang dulu Rania tertawakan.Ia kini tinggal di rumah yang sama, tapi hidupnya berbeda. Di ruang tamu, ada rak penuh buku yang ditulisnya, sebagian besar tentang laut, tentang kehilangan, tentang ketenangan yang datang terlambat. Buku The Weight of Quiet Hearts telah membawanya ke banyak tempat, mempertemukannya dengan pembaca yang menangis diam-diam di akhir halaman. Tapi di balik semua itu, ia tahu, hanya satu orang yang seharusnya membaca kisah itu — dan dia sudah tak ada.Suatu sore, saat hujan turun tanpa tanda, pintu rumahnya diketuk. Seorang lelaki tua berdiri di depan sana, mengenakan mantel abu-abu basah. Wajahnya asing, tapi tatapannya lembut.“Apakah Anda Tuan Arga?” tanyanya pelan
Última atualização : 2025-10-15 Ler mais