Jam dinding yang digantung di ruang TV menunjukkan pukul sebelas. Suara detiknya memecah hening malam. Mengenakan baju tidur kebanggaan—kaos oblong tipis dan celana training panjang, Dimas berjalan keluar dari kamar, lalu menutup pintu sepelan mungkin.Pandangannya menelisik ke arah dua pintu kamar di sebelah pintu kamarnya. Semuanya tampak tenang. Tak ada tanda-tanda pergerakan seperti seseorang akan membuka pintu kamar. Dia menunggu, barangkali akan ada seseorang yang keluar kamar.Melintas di pikirannya pembicaraan dengan Karina beberapa saat lalu.“Kamu serius Kar? Kita beberapa kali nyaris ketahuan loh.”“Dimas, kita cuma hanya akan tidur. Aku janji. Aku cuma berharap, di hari ulang tahunku, aku nggak tidur sendirian.”Mempertimbangkan harapan Karina, juga bahwa dia tak menyiapkan apa pun, maka Dimas setuju.Malam ini, dia harus menahan segala godaan untuk tak menyentuh Karina berlebihan. Cukup tidur di ranjang yang sama.Di antara redup penerangan di koridor depan kamar, langka
Last Updated : 2025-09-28 Read more