Saat Nabila hendak menyentuh perut Revan untuk mengobati lukanya, Revan langsung menepis tangannya. "Tidak usah, aku akan obati sendiri." Nabila pun mundur beberapa langkah. "Oh, baiklah kalau begitu, Kak." Dimas yang sedari tadi memperhatikan mereka, menawarkan diri. "Apa Kak Revan mau aku yang obati?" "Tidak perlu, kalian berdua keluar saja. Aku ingin beristirahat dulu." "Baiklah, Kak," sahut Dimas dan Nabila bersamaan. Kemudian, Dimas dan Nabila pun keluar dari kamar, meninggalkan Revan seorang diri. Setelah keluar dari kamar Revan, Dimas dan Nabila berdiri berdampingan di lorong yang sepi. Suasana canggung menyelimuti mereka. "Nabila, kamu tidak apa-apa?" tanya Dimas. Ia meraih tangan Nabila, namun Nabila menarik tangannya kembali. "Aku tidak apa-apa, Kak," jawab Nabila singkat, tanpa menatap Dimas. Dimas mengerutkan keningnya. Ia merasa ada yang berubah dari sikap Nabila. Biasanya, Nabila selalu ceria dan manja padanya. Tapi sekarang, Nabila tampak dingin dan menjaga ja
Last Updated : 2025-11-11 Read more