Tak punya pilihan lain, Moza terpaksa menerima uluran tangan Kageo. Dalam hati, ia ragu apakah sanggup menahan beban yang di luar kapasitasnya. Moza menarik napas dalam, berusaha mengumpulkan kekuatan. Lalu, dengan kedua tangannya yang kecil, ia menarik Kageo sekuat tenaga. Pria itu perlahan bergerak dari kursi roda, tubuhnya yang tinggi dan tegap mulai bangkit.Namun, karena perbedaan postur yang sangat besar, Moza langsung kewalahan. Ia yang hanya setinggi bahu Kageo, tentu tidak mampu menopang pria itu sepenuhnya.Tatkala Kageo berhasil berdiri dengan tegak, Moza malah terhuyung ke depan. Sebelum sempat jatuh, dua lengan kuat menyambut tubuhnya.Dengan gerakan sigap, tangan Kageo mengelilingi pinggang Moza, menahannya erat dalam dekapan hangat.Moza tersentak saat merasakan kepalanya menempel pada dada Kageo. Dalam hening, ia bisa merasakan denyut jantung Kageo yang cepat, stabil, dan terasa hidup.Tak ingin terjadi kesalahpahaman, Moza langsung mendorong diri keluar dari pelukan
Terakhir Diperbarui : 2025-10-18 Baca selengkapnya