Cahaya itu menelan Bara dalam keheningan. Tidak ada rasa sakit, hanya sensasi lembut seperti diselimuti oleh napas dunia. Tubuhnya melayang tanpa arah, dan di hadapannya muncul ruang yang tak bisa dijelaskan oleh logika manusia, seolah alam semesta sedang memantulkan dirinya sendiri. Udara di sana berwarna, bukan putih, bukan hitam, tapi perpaduan biru dan emas yang terus berubah. Setiap langkah Bara meninggalkan jejak cahaya yang bergetar, seperti denyut jantung. Ia tahu, ia sedang tidak berjalan di tanah, melainkan di dalam kesadaran dunia. “Selamat datang di inti yang kau bangunkan,” suara perempuan itu bergema lembut di sekelilingnya. Ia muncul perlahan, tubuhnya bercahaya, tapi wajahnya kini lebih jelas: tenang, agung, namun menyimpan kesedihan yang tak terkatakan. “Ini… Elarion,” ucap Bara pelan. “Bukan kota,” jawab perempuan itu, “tapi jantung dari semua kehidupan yang pernah terhubung melalui pikiran dan jiwa.” Bara menatap sekeliling. Di kejauhan, ia melihat arus energ
最終更新日 : 2025-10-14 続きを読む