Malam itu belum sepenuhnya berlalu.Setelah mengucapkan kata-kata terakhirnya, Qin Shan masih berdiri di depan jendela, menatap kilatan petir yang sesekali menyambar di langit jauh. Tatapannya dingin, tapi ada bara kecil di balik matanya—tanda bahwa hatinya sudah menetapkan arah baru.Ia duduk bersila di lantai, mengatur napas, membiarkan Qi petir mengalir lembut di dalam tubuhnya. Suara detak jantungnya berpadu dengan aliran energi spiritual, menciptakan irama stabil yang membuat seluruh tubuhnya terasa ringan.Di dalam dantian, suara Naga Petir Ilahi bergema pelan.“Tiga inti petir, tiga nasib yang akan saling bertemu.Kau sudah memilih jalanmu, tuanku. Sekarang bersiaplah—dunia akan memperhatikan langkahmu.”Qin Shan membuka mata, menatap sisa malam di luar.“Biar saja. Aku tidak berniat bersembunyi lagi.”Ia menutup matanya sebentar, lalu beristirahat beberapa saat hingga langit mulai memudar.Fajar baru saja menyingsing ketika Qin Shan membuka matanya.Udara pagi di pinggiran Kot
Last Updated : 2025-10-23 Read more